Searching...
Friday 29 November 2013

Album RAYA dan Sosok Misterius Di Belakang Layar

Album RAYA dan Sosok Misterius Di Belakang Layar

Menguak sosok misterius yang menjadi team sukses kelancaran tour iwan fals dan album baru Raya, tanpa kerja keras mereka tidak mungkin semua ini bisa terlaksana.

Hingar bingar konser dan kumpulan karya dalam bentuk album adalah dua hal terpenting bagi seorang musisi, menjadi bukti akan produktivitasnya kreasi sang musisi sekaligus taji lagu-laggu ciptaannya jika dibawakan secara langsung di hadapan banyak orang. Namun selain sang musisi, masih banyak pihak di sekelilingnya yang juga pantas mendapat pengakuan karena mampu menyusun dan menyiapkan rangkaian kegiatan dengan matang. Musisi sekaliber Iwan Fals pun tak bisa jika melakukan semuanya seorang diri. Ia mendapat banyak bantuan dari orang-orang yang bekerja di belakang layar, antara lain anggota keluarganya sendiri : Rosana Listanto (istri) yang menjabat sebagai Presdir Tiga Rambu dan Ketuaa Umum OI serta Annisa Cikal Rambu Bassae (anak kedua) yang duduk di kursi Direktur Tiga Rambu.

"Bokap adalah seorang yang moody. Pekerjaan kami sebagai manajemen adalah me-manage mood dia," kata Cikal, mengkonfirmasi betapa krusial peranan Tiga Rambu, saat ditemui di kediaman keluarga Iwan Fals di daerah Leuwinanggung, Cimanggis, Depok pada akhir Mei lalu.

Tiga Rambu sendiri merupakan perusahaan yang didirikan oleh Iwan dan keluarga, bergerak di bidang impresariat dan hiburan. Perusahaan tersebut membawahi Fals Record, Komunitas Tiga Rambu, Iwan Fals Management dan direncanakan untuk terus berkembang ke depannya.

http://mbaktini.blogspot.comAda pula pihak dari luar lingkaran keluarga Iwan Fals yang sangat mendukung terlaksananya tur dan album baru, yaitu Top Coffee. Kesamaan visi dan kebebasan kreatif adalah dua pertimbangan penting yang membuat Iwan menerima tawaran kerja sama ini.

Cikal berpendapat bahwa hadirnya lingkungan baru dan orang-orang baru karena efek terjalinnya kerja sama ini membuat sistem di dalam tubuh Iwan Fals terpicu dalam menciptakan karya baru.
Bila tidak ada pihak-pihak tersebut, entah kapan Iwan Fals akan melaksanakan tour besar-besaran dan merilis album baru. Sebelumnya, ia terakhir tour masif pada 2002 silam dan merilis album berisi materi baru pada 2010. Berikut adalah orang-orang belakang layar yang memuluskan jalan, mendongkrak semangat hingga membetulkan suasana hati Sang Legendaris Iwan Fals.

Memang, ucapan di balik kesuksesan pria ada perempuan hebat sudah lebih dari sering digunakan dan alangkah baik bila ada pengganti yang lebih segar. Namun kenyataannya sulit untuk menemukan ucapan lain yang jauh lebih panas untuk diberikan kepada Rosana Listanto, istri Iwan Fals yang lebih akrab dipanggil Yos, atau Bunda bagi anak-anak OI.

Iwan menikahi Yos pada 1981 kemudian dikaruniai tiga orang anak: mendiang Galang Rambu Anarki, Annisa Cikal Rambu Bassar dan Raya Rambu Rabbani. Yos memiliki peranan sangat besar dalam perjalanan karier musik Iwan Fals, mulai dari manajer pribadi yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak, ikut bernyanyi pada lagu-lagunya, menjadi Presiden Direktur Tiga Rambu dan belum lama ini tepatnya pada Musyawarah Nasional OI V, 26 hingga 28 April lau terpilih sebagai Ketua Umum OI.

Pemilihan tersebut membuat pikiran Yos semakin sibuk, yang satu urusan Tiga Rambu dan satu lagi tentang OI yang menurutnya memiliki sistem pendataan sangat buruk. Itulah tujuan utamanya dalam menjadi Ketua Umum OI, untuk membenahi pendataan yang sebelumnya tidak terurus demi organisasi yang lebih struktur.

Berikut adalah petikan wawancara dengan Presiden Direktur Tiga Rambu dan Ketua Umum OI Rosana The First Lady of OI.

http://mbaktini.blogspot.com

Yos - istri Iwan Fals


Anda sudah 32 tahun menjadi istri Iwan Fals, apakah ada perkembangan dan perubahan yang anda rasakan dari sisi musik Iwan Fals ?
"Saya melihat ada perkembangan dan perubahan yang memang sesuai dengan usia, namun secara mendasar tidak berubah. Iwan tetap seperti dulu, gaya nyanyi iwan yang bertutur pun masih ada sejak dulu pertama saya dengat pada demo kaset yang kemudian jadi Sarjana muda; saat itu saya masih kuliah di IKJ (Institut Kesenian Jakarta). Namun bertuturnya itu jadi cukup berbeda karena cara memandang sebuah persoalan yang berubah seiring dengan bertambahnya usia. Tapi secara pribadi, saya masih menilai Iwan masih sama seperti dulu."

Kalau soal album Raya, bagaimana anda menilainya ?
"Album ini mewakili beberapa moment karena waktu penciptaannya yang beragam. Biasanya orang menulis lagu saat mulai berencana merilis album, namun Iwan nggak seperti itu. Dia hampir setiap hari menulis lagu, masih ada ratusan lagu yang belum direkam. Untuk Raya ini, dia bertanya ke saya dan Cikal soal lagu mana saja yang pantas masuk. Dan menurut saya, karakter Iwan pada lagu-lagu dalam album Raya nggak keluar dari yang sudah ada sejak awal. Memang sudah terbentuk, walaupun banyak orang yang bulang 'bang iwan sudah berubah sekarang'. Saya nggak menangkap perubahan tersebut, kalau soal vokal itu kembali lagi dengan usia."

Anda paling suka lagu-lagu Iwan Fals saat ia menulisnya pada usia berapa ?
"Di setiap album, pasti ada yang saya suka, jadi nggak bisa kalau disuruh pilih mana yang paling disukai. Pada album Swami misalnya, disitu Iwan mengenalkan jati dirinya dengan grup berbeda, namun saya pun menyukainya karena memang secara karakter tidak berubah. Untuk album Iwan pun saya juga begitu, bagi saya setiap Iwan merilis Album baru pasti itu yang terbaik".

Cikal bilang kalau Iwan Fals menulis lagu-lagu untuk Album Raya dengan waktu singkat. Apakah dari dulu Iwan Fals memang terbiasa menciptakan lagu dengan waktu singkat ?
"Dari dulu, Iwan memang punya kebiasaan menulis lagu dengan cepat, tapi kadar cepatnya itu tergantung dari situasi perasaan. Biasanya melodi dulu yang diselesaikan atau liriknya dulu yang diselesaikan. Tapi tidak untuk lagu dalam album Raya, dia menyelesaikannya bersamaan. Bahkan dia nggak sabar menunggu album ini keluar, sampai tanya ke saya 'Ini album kapan dirilis sih?'. Sementara ritual rilis album kan ada banyak, dari pengumpulan uang dan desain sampulnya.

Perbedaan apa yang anda rasakan ketika Iwan Fals masih bernaung di bawah Label Musica Studio's dan kini ia diwakili oleh perusahaan keluarga Tiga Rambu dan Fals Record ?
"Sangatlah berbeda. Waktu di Musica dulu, mereka masih memperhitungkan ratting dan segala macam, kalau sekarang sudah tidak lagi. Karena kami yang produksi sendiri, dia justru menyerahkan ke saya dan Cikal untuk pemilihan lagu dalam album Raya; kami pun masih memikirkan idealisme Iwan. Kami lebih mengakomodir keinginan Iwan, bahkan bisa dibilang kami memanjakan Iwan belakangan ini. Hubungan kami dengan Musica tidak hanya bisnis, tapi juga teman. Suasana kerja di sana sangat hidup, seringkali mereka minta pendapat saya soal lagu-lagu Iwan. Pengurusan royalti juga sangat benar. Kami dan Musica sangatlah dekat, sampai sekarangpun masih terjaga hubungan baiknya".

Kabarnya anda ikut bernyanyi utuk bebrapa lagu pada album Raya.
"Iya tuh, walau sebenarnya bukan pertama kali saya nyanyi pada lagu Iwan. Saya tetap merasa nggak pantas untuk ikut nyanyi, saya kan bukan penyanyi [tertawa]. Saya sempat bilang 'kalau jelek di hapus saja', tapi ternyata tetap dipakai. Lama-kelamaan saya merasa kalau ini adalah kebutuhan Iwan, bahwa saya harus ada dalam lagu-lagu itu. Intinya , apapun pekerjaan yang saya mampu lakukan dan bisa diterima di hati Iwan, ya saya yang lakukan".

Apakah sulit bernyanyi pada lagu-lagu Iwan ?
"Yang paling berat adalah 'Kupu-Kupu Hitam Putih' (2002), saya harus bernyanyi dulu sebagai intro tanpa ada iringan musik. Itu susah banget, karena suara saya nggak bisa berlindung di balik musik. Saya ingat banget pada waktu tampil di Jogja dan lagu pertamanya itu; duh, panas dingin! [tertawa]".

Anda baru saja terpilih sebagai Ketua Umum OI yang ke-6.
"Iya, padahal awalnya saya hanya sebagai penyaksi, berhubung saya salah satu pendiri OI juga. Jadi baru turun tangan kalau kondisinya sudah chaos. Kemarin sih nggak chaos, tapi anggota OI mendaulat dan melobi saya untuk menjadi Ketua Umum OI yang baru saat Munas (Musyawarah Nasional) OI V lalu. Ramai sekali yang mengerubungi saya. sampai mau menangis rasanya [tertawa]. Padahal tanpa harus jadi Ketua Umum, saya pasti bantu juga. Saya nggak paham organisasi pula. Cikal juga kurang setuju karena pikiran saya terbagi lagi, sebelah TIga Rambu dan sebelah OI. Namun setelah saya pikir-pikir, memang harus bantu dengan jadi Ketua Umum; bisa lebih berwewenang. Hak prerogatif yang saya miliki di berbagai situasi bisa membuat OI menjadi lebih saklek. Saya jadi bertanggung jawab dan bisa bilang, 'Nggak boleh begini, nggak boleh begitu'. Pokoknya saya mau pakai kacamata kuda. 'Elo harus punya aset. Elo mau ngomong apa terserah'. Yang penting kami nggak ambil untung. Kalau mereka pintar, justru jadi jalan bagus buat OI-nya".

Ada berapa anak cabang OI yang resmi se-Indonesia ?
"Sekarang ini, kami sudah punya 12 BPW (Badan Pengurus Wilayah). Seharusnya sih sesuai dengan jumlah propinsi di Indonesia, yaitu 34. Kebetulan, Sekjen saya adalah owner Ramayana; dan dia sering dinas keluar kota. Seperti tadi malam, dia baru bertemu BPK (Badan Pengurus Kota) OI Pekalongan, lalu pernah juga ke Bangka dan bertemu dengan BPK disana. Jadi dinas keluar kota bisa sekalian mengurus OI [tertawa]. Dia juga mendokumentasi kegiatan BPK di daerah-daerah yang dikunjungi untuk tabloid OI, namanya TablOI. Yang penting kan saya bisa handle dari rumah, karena harus mengurus anak juga. Tapi sekarang mulai banyak nih undangan yang bilang kalau Ketua umum harus datang. Waduh! [tertawa]".

Apakah daftar anggota OI terdata dengan benar, dari nama sampai alamatnya ?
"Justru di situlah kehadiran gue, untuk mendata itu semua. Pendataan mereka kurang benar, jelek banget!. Yang resmi terdaftar baru sekitar 4000 orang, sementara kalau Iwan main di mana-mana penontonnya berkali-kali lipat lebih dari itu. Saya khusus beli Blackberry untuk mengurus OI dari berbagai kota, mereka harus update dan chat dengan saya setidaknya satu sampai dua hari sekali. Jadi mereka mulai menginformasikan kegiatan atau lomba apa saja yang mereka gelar. Saya jadi tahu kegiatan-kegiatan mereka, sebelumnya kan nggak tahu. Saya sempat dengar, tapi waktu itu nggak bisa turun tangan langsung, kalau Ketua Umum yang lama kurang komnikatif. Ada yang tanya ke saya, 'Mbak, kapan kami diresmikan? Padahal sudah kirim ini itu'. Jadi nggak rata, sporadis. Akhirnya saya nekat saja untuk merapikan yang berantakan itu. Iwan sampai bilang. 'Elo kan nalurinya ingin mengatur. Nah, atur deh tuh'. [tertawa].
Dulu untuk urusan perayaan ulang tahun OI saja banyak yang tanya kejelasan ke saya. Padahal waktu itu bukan urusan saya. Gila, umur OI sudah belasan tahun lho. Kalau sekarang, saya mengharuskan agar semuanya sudah dipersiapkan dari jauh hari; dimana, berapa biayanya dan seperti apa bentuk acaranya. Jadi jangan mepet-mepet lagi. Mudah-mudahan dengan saya jadi Ketua Umum OI sampai empat tahun ke depan, bisa dirapikan segala macamnya. Nggak ada lho database OI, banyak orang  yang berpikir ada. Saya pikir dengan Ketua Umum sebelumnya aman-aman saja, tetapi ternyata nggak juga. Dia nggak tega memberlakukan sistem iuran, tetapi menurut saya itu harus agar organisasi menjadi rapi. RT (Rukun Tetangga) saja wajib bayar iuran dengan nominal yang disetujui bersama. Bisa-bisa saya jadi raja tega nih [tertawa]. Diomelin orang ya resiko, merapikan database itu harus sekalian, jangan tanggung-tanggung. Bayangkan saya, masa BPW baru 11 ? Minimal 20 lah kalau dilihat dari banyaknya orang yang datang kalau Iwan konser. Kalau BPK lumayan banyak, sudah lebih kurang 120. Saya bilang ke anak-anak OI yang heran karena saya jadi Ketua Umum OI. 'Gue nggak niat apa-apa, gue cuma mau merapikan elo-elo'. []



Sekarang giliran wawancara dengan putri sang legendaris Iwan Fals



http://mbaktini.blogspot.com

Cikal - Direktur Tiga Rambu

Kerjaan kami bertiga berantem melulu, kata Cikal, putra kedua dari pasangan Iwan Fals dan Rosana Listanto, saat mengungkapkan kondisi yang sering dialaminya sebagai Direktur Tiga Rambu di bawah sang Ayah yang menjabat sebagai Komisaris dan Ibunda yang duduk di kursi Presiden DIrektur. Ia melanjutkan, "Rumah gue adalah kantor gue. Bos gue adalah orang tua gue. Of course, we fight a lot".

Namun untuk pemilihan lagu yang masuk dalam album baru Iwan Fals, "RAYA", Cikal dan ibunya memiliki pilihan yang persis satu sama lain. Padahal proses seleksi lagu mereka lakukan secara terpisah. Seleksi tersebut dilakukan karena kuantitas lagu yag diciptakan Iwan Fals untuk album terlalu banyak, 28 lagu (walau ada beberapa yang sudah lebih dul dibuat) rampung dengan waktu spektakuler; kurang dari satu bulan. Sebanyak 10 lagu pun terpaksa ditarik.

"Delapan belas lagu yag gue dan nyokap pilih, nggak tahu bagaimana, bisa sama. Yang pasti gue pilih yang menurut gue sreg, yang leave marks dan rasanya nggak repetisi dari karya sebelumnya." terang Cikal. Ia lalu menerangkan bahwa album Raya diproyeksikan untuk mewakili seluruh era musik yang pernah dilalui Iwan Fals, ada lagu yang mewakili era komediannya, era pemberontaknya, era seorang ayah yang baru kehilangan anaknya hingga era cinta-cintaan. "Album ini seperti palet yang menunjukkan karier musik bokap dalam 360 derajat," lanjutnya.

Susunan lagu pada Raya memiliki alur yang sengaja dirancang untuk mendekati pengalaman menikmati konser. Cikal menerangkan, "Bokap gue adalah orang yang sangat detail. Harus ada alasan dan makna kenapa sebuah lagu dinyanyikan. SUsunan lagu pun harus beralur tersendiri."
Menurut CIkal, pemicu Iwan Fals untuk akhirnya menggarap album penuh baru sejak Keseimbangan rilisan 2010 adalah karena adanya mitra baru yang juga berarti lingkungan baru, yaitu TOp Coffee.

"Memang sudah rencana awal gue agar bokap rilis album baru, tapi nggak bisa hanya bilang 'You have to make new album'. Jadi kami harus menciptakan lingkungan baru demi memberikan bokap semangat baru. Rekan baru, orang-orang baru dan lingkungan baru membuat otaknya giat menciptakan karya baru," imbuh Cikal.
Top Coffee diakui Cikal merupakan pihak yang sangat terbuka untuk urusan ide dan kreativitas. "Mereka bertanya, mengajak bekerja sama, 'Apa yang harus kita lakukan berikutnya? Kita bikin apa ya?' Dan bukan hanya memerintah seperti, 'Saya mau kalian melakukan ini, saya mau kalian melakukan itu.' Jadi mereka tidak seperti merek kebanyakan untuk urusan ambassador," terangnya.

Soal pengalaman Cikal mengurus tur Top Coffee Concert, ia menunjuk Serang selaku kota kelima sebagai yang paling mengasyikkan karena absennya drama. Sementara itu, Lampung diwarnai dengan kesalahpahaman antara pihak kepolisian dan panitia konser.

"Saat itu memang harus clear area dan pihak kepolisian nggak terima kalau mereka juga diharuskan mengosongkan area sekitar panggung. Mereka memutuskan untuk menarik armada sehingga sisa konser berjalan tanpa keamanan. Untungnya berjalan lancar. Kami dapat bantuan dari anak-anak OI dan lagipula penontonnya asyik," kenang Cikal.

Untuk jumlah penonton, Singkawang memuat paling banyak dengan lebih dari 50 ribu penonton. Penampilan Iwan Fals di Serang, karena kapasitas lokasi konser hanya bisa disaksikan oleh 20 ribu orang; paling sedikit dibanding kota tujuan Top Coffee Concert lainnya.
Cikal menjelaskan bahwa Top Coffee Concert adalah tur besar-besaran pertama Iwan Fals sejak 2003 silam saat ia tampil di lebih dari 30 kota Indonesia bersama Slank. Dan berkat tur tersebut, Cikal tidak memiliki akhir pekan yang lowong selama setengah tahun, tepatnya dari April sampai Oktober. Kesibukannya ini memiliki efek terhadap waktu berkumpul bersama teman dekat yang terpaksa dilakukan pada hari biasa.

Penambahan karyawan sudah pasti sempat terbersit di pikiran Cikal, namun itu tak sesederhana apa yang biasa dilakukan perusahaan-perusahaan pada umumnya. Ia menjelaskan, "Susah menemukan orang yang kami rasa tepat. Orang-orang yang kini bekerja di Tiga Rambu pun memang berhubungan dekat dengan keluarga sejak belasan tahun lalu, practically sudah seperti keluarga. Kami nggak bisa terima orang baru hanya dengan buka lapangan kerja, terima CV, wawancara, lalu terima. WE ARE MORE THAN THAT. []


sumber Majalah Rolling Stone, Editing ulang by megah

1 komentar:

  1. Postingannya Menarik Gan..
    Tema Sitenya Juga Wahhh
    Salam Kunjungan Gan
    Mamfaat Backlink

    ReplyDelete

Blog ini - 1000% tidak ada hubungan apa-apa dengan pihak manapun.
Silahkan memberikan komentar dengan bijak.
Komentar yang mengandung RASISME/SARA akan Admin hapus tanpa persetujuan lebih dulu.
Mari kita jaga solidaritas dengan sesama fals mania.

Salam OI

 
Back to top!