Tidak gampang untuk memilih dan menentukan 10 Album terbaik Iwan Fals dari 40 album yang sudah di terbitkan, karena hampir semua karya-karya Iwan Fals memiliki nilai-nilai tersendiri dari setiap lagu. Banyak tema yang tertuang di dalam album-album Iwan Fals, mulai dari kritik sosial, kesenjangan sosial, bahkan sampai menjurus ke romantika. Tapi pada akhirnya saya berusaha akan memilih 10 Album terbaik dari Sang Legendaris.
10 Album Terbaik Iwan Fals
1. SARJANA MUDA
Sarjana Muda |
Setelah merilis beberapa album yang dilanjutkan berkolaborasi dengan Canda Dalam Nada dan Canda Dalam Ronda serta album Perjalanan dan 3 Bulan, akhirnya Iwan Fals masuk dalam jajaran artis Musica Studio's. Iwan tak lagi sekedar genjrang-genjreng dengan gitar bolongnya, ia kini didukung tatanan musik oleh Willy Soemantri disertai line up pemusik-pemusik mumpuni. Ada penggesek biola jazz Luluk Purwanto hingga maestro Idris Sardi dengan biolanya yang bergaya bluegrass di lagu "Oemar Bakrie" yang nantinya akan menjadi signature Iwan Fals.
Dalam album ini Iwan Fals tampak memberi porsi yang banyak pada tema kritik sosial. Dengan lirik yang jelas, tegas dan apa adanya, Iwan seperti menjadi seorang jurnalis yang memotret berbagai sisi kehidupan. Ada yang menyinggung masalah pengangguran, kaum marginal, kesenjangan sosial hingga sampai pada kekaguman terhapadap pemimpin bangsa yang hidup dalam kejujuran dan kesederhanaan yang tertuang dalam lirik lagu yang berjudul "Bung Hatta". Juga tentang pengabdian seorang guru yang sering di "sunati" (pada jaman itu) dan tertuang dalam lirik lagu yang berjudul "Oemar Bakrie". Simak penggalan liriknya : "Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakrie seperti di kebiri".
Terlihat jelas lirik-lirik lagu Iwan Fals dalam album ini ditulis apa adanya seperti kenyataan yang ada pada waktu itu. Walau terkadang masih tersisip idiom-idiom seperti dalam lagu "Bangunlah Putra-Putri Ibu Pertiwi"
-------------------------
2. OPINI
Opini |
Seperti judulnya, dalam album ini Iwan Fals ingin menceritakan berbagai opininya sebagai sosok seniman musik yang melihat secara langsung kejadian-kejadian di sekelilingnya. Dengan cermat Iwan mulai menyusun semua peristiwa yang ada di sekitarnya menjadi tema lagu-lagu di dalam album Opini. Seperti dalam lagu "Galang Rambu Anarki", Iwan menceritakan betapa bangganya dia dengan kelahiran putra pertamanya, tapi di sisi yang lain harus menghadapi kenyataan hidup secara ekonomi.
Lagu-lagu Iwan Fals yang lain dalam album ini seperti "Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi", "Tak Biru Lagi Lautku", maupun "Tarmijah dan Problemnya" memang sangat dekat dengan problematika sosial termasuk juga isu lingkungan. Tapi ada juga sebuah lagu yang bernuansa pop seperti "Antara Aku , Kau dan Bekas Pacarmu".
Karya-karya Iwan Fals di album Sarja Muda maupun Opini kelak menjadi cetak biru gaya narasi lagu-lagu Iwan Fals.
---------------------
3. WAKIL RAKYAT
Wakil Rakyat |
Begitu banyak yang kebakaran jenggot menyimak coretan lirik yang ditulis Iwan Fals dengan judul "Surat Buat Wakil Rakyat" : "Wakil rakyat seharusnya merakyat - Jangan tidur waktu sidang soal rakyat - Wakil rakyat bukan paduan suara - Hanya tahu nyanyian lagu setuju".
Tak pelak, album Wakil Rakyat jadi pembicaraan dimana-mana. Pencekalan karya-karya Iwan Fals di TVRI malah membuat semakin membumbung tinggi popularitasnya, apalagi waktu itu pas menjelang pemilu.
Sejak menyimak lagu ini, saya semakin yakin bahwa Iwan Fals adalah sosok penyanyi gugat Indonesia yang sesungguhnya.
Bagaimana jika plesetan-plesetan lirik diatas yang bunyinya kurang lebih seperti ini "Wakil rakyat seharusnya melarat - Jangan tidur sambil ngentit (ngutil, nyolong) uang rakyat" beredar pada masa itu ?
Saya yakin akan semakin banyak pencekalan-pencekalan di kalangan masyarakat luas.
Sama seperti album-album sebelumnya, Iwan selalu menyisipkan lagu yang bernuansa romantis, kali ini berjudul "Mata Indah Bola Pingpong" dengan musik garapan Bagoes A. Ariyanto. Tak ketinggalan, lagu-lagu yang berpihak ke akar rumput pun selalu ada seperti "Libur Kecil Kaum Kusam", "PHK" dan "Potret Panen Mimpi Wereng".
---------------------
4. 1910
1910 |
Album ini diberi judul 1910, terinspirasi oleh kejadian tabrakan hebat dua kereta api di daerah Pondok Betung - Bintaro, pada tanggal 19 Oktober 1987. Namun ada dua lagu yang mencuat sebagai hits dari album ini, yaitu "Buku Ini Aku Pinjam" dengan gaya country ala The Eagles serta "Pesawat Tempur".
Menurut kabar, pada masa itu Iwan harus melakukan kompromi dengan pihak label untuk menulis lagu seperti "Buku Ini Aku Pinjam" dengan aura pop yang kuat.
---------------------
5. MATA DEWA
Mata Dewa |
garapan Ian Antono. Setiawan Djody lalu ikut serta dalam pendanaan album yang didistribusikan secara independen tanpa melalui campur tangan distributor kaset di Harco Glodok yang saat itu memiliki posisi sangat kuat dalam penawaran. Sekali lagi Iwan Fals dipertemukan dengan Ian Antono dan takaran rocknya lebih menggelegar dibanding album 1910.
Lalu Setiawan Djody menyisipkan lagu karyanya dengan judul "Mata Dewa", yang menurut cerita tercipta saat berselancar di pantai Kuta Bali. Dalam album in tak semuanya lagu-lagu baru, Iwan menyanyikan kembali lagu-lagunya terdahulu seperti "PHK", "Bakar" serta "Berkacalah Jakarta". Selain "Mata Dewa", ternyata lagu "Nona" yang berwarna balada menjadi hits di radio-radio kala itu. Perubahan terbesar pada Iwan Fals terlihat dalam lagu "Air Mata Api" yang memuntahkan gelegak amarah Iwan Fals dalam meniti nada-nada yang terjal.
Kelak, saat bergabung dengan Kantata Takwa dan Swami, aura suara Iwan Fals yang garang memberontak seperti itu menjadi kekuatan lagu-lagu yang dinyanyikannya.
Setiawan Djody beserta Airo Productions siap melakukan promosi besar-besaran album ini dengan melakukan Konser 100 Kota di seluruh Indonesia. Namun entah kenapa, konser yang jelas berskala besar ini tiba-tiba tidak mendapat izin dari pihak yang berwajib. Spekulasi pun merebak di kalangan masyarakat, ada yang menduga pembatalan konser tersebut karena penguasa pada masa itu tidak menyukai lagu-lagu protes Iwan Fals, ada juga yang menduga pencekalan konser ini dikarenakan ada persaingan bisnis.
---------------------
6. CIKAL
Cikal |
Ada sedikit pergeseran dalam cara bertutur Iwan di album ini. Simak lirik "Untuk Bram" berikut ini :
"Alam semesta - Menerima perlakuan sia sia - Diracun jalan hidupnya - Diperkosa kesuburannya - Rakyat menilai - Menerima penderitaan curang - Digusur jalan hidupnya - Digoda kemakmurannya".
Di album dengan sederet komposisi musik dan pola penulisan lirik yang lebih sastrawi ini pada akhirnya menjadikan sosok Iwan seperti berada di garis paling depan, jauh meninggalkan para penggemar-penggemarnya. Tak semua orang bisa mencerna lagu-lagu di album ini (termasuk saya he he he).
Album hebat ini sayangnya kurang mendapat respons dari para penikmat musik. Dan akhirnya album "Cikal" masuk dalam daftar album langka versi saya.
---------------------
7. BELUM ADA JUDUL
Belum Ada Judul |
tampil paripurna atas namanya sendiri. Iwan adalah
Konon Iwan Fals dibayar 200 juta oleh Handoko Kusuma dari Harpa Record untuk pengerjaan album "Belum Ada Judul" ini. Jika ingin menikmati karya Iwan Fals sedara total, maka saya sarankan simaklah album ini.
---------------------
8. HIJAU
Hijau |
Iwan yang sebetulnya telah mempunyai jati diri musik yang kuat toh ternyata masih menyimpan pelbagai kegelisahan dalam mengejawantahkan musiknya. Ini membuktikan bahwa Iwan Fals selalu terpicu untuk mencari dan terus mencari. Dan kearifan Iwan tetap termaktub dalam lirik yang ditulisnya : "Berlomba kita dengan sang waktu - Jenuhkah kita jawab sang waktu - Bangkitlah kita tunggu sang waktu - Tenanglah kita menjawab waktu".
..... dan lagi-lagi, album ini masuk dalam list atau daftar album langka versi saya.
---------------------
9. ORANG GILA
Orang Gila |
menggarap album Iwan bertajuk
Musik yang digarap Billy J. Budiardjo ini menurut saya terlalu plastis, bermanis-manis dan cenderung ilustratif. Meskipun tidak mengurangi estetika penulisan lagu Iwan, namun penyajian kerangka aransemennya tidak sesuai dengan karakter Iwan. Saat menyimak album ini, Iwan seperti tidak mengenakan busana yang sesuai dengan jati dirinya. Sosok Iwan menjadi beda, walaupun di album ini kita masih merasakan aura Iwan Fals lewat lagu "Satu Satu" atau "Orang Gila".
Pola penulisan lirik yang tertuang pada lagu-lagu seperti "Orang Gila", "Awang Awang", "Satu Satu", "Lagu Cinta", Doa Dalam Sunyi", "Lingkaran Hening", :Puisi Gelap", "Menunggu Ditimbang Malah Muntah" masih mutlak gaya Iwan Fals yang tak terbantahkan.
---------------------
10. SUARA HATI
Suara Hati |
Pola penulisan lirik yang lugas, garang dan monohok secara perlahan mulai terkikis dalam lagu-lagunya. Dan terlihat Iwan banyak melakukan permenungan-permenungan dalam beberapa lagu dalam album ini, salah satunya termaktub dalam lagu "Untukmu Negeri".
-----oOo-----
Demikian sedikit ulasan tentang beberapa album Iwan Fals yang saya pilih menjadi TOP TEN, jika ingin mengetahui lebih banyak tentang album Iwan Fals yang lain bisa langsung klik kategori "Album" di bagian atas halaman ini atau langsung klik DISINI
0 komentar:
Post a Comment
Blog ini - 1000% tidak ada hubungan apa-apa dengan pihak manapun.
Silahkan memberikan komentar dengan bijak.
Komentar yang mengandung RASISME/SARA akan Admin hapus tanpa persetujuan lebih dulu.
Mari kita jaga solidaritas dengan sesama fals mania.
Salam OI