Iwan Fals : Televisi Tempat Menaruh Asa atau Harapan
Ada banyak cara yang dilakukan orang untuk mengetahui informasi yang
beredar di sekitar kita. Musikus Iwan Fals mencari informasi, antara
lain, lewat menonton siaran televisi. "Saya tahu ada tragedi Bintaro
pekan lalu dari televisi. Buat saya, menonton televisi adalah untuk cari
tahu berita dan melepaskan kepenatan," kata Iwan Fals di sela-sela acara perayaan ulang tahun Transmedia ke-12 di Sentul
Internasional Convention Center, Jawa Barat, pada Ahad, 15 Desember
2013.
Pelantun lagu yang sarat dengan kritik sosial ini memastikan dirinya bukan orang yang sering mantengin
atau berada di depan televisi. Namun, penyanyi kelahiran Jakarta, 3
September 1961, ini mengakui mendapat informasi terkini atau yang bakal
menjadi buah bibir publik biasanya dari siaran televisi.
"Mulai soal penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi , soal tragedi Bintaro kemarin, ya, dari televisi." Di kala penat, ayah Cikal, Raya, dan mendiang Galang Rambu Anarki ini juga memilih menonton televisi untuk mencari hiburan. "Biasanya acara talkshow ala Tukul di Bukan Empat Mata, Stand Up Comedy, Sentilan Sentilun, dongeng, dan lainnya," (Baca: Sekolah Tinggi Ilmu Korupsi ala Iwan Fals) ujarnya.
"Mulai soal penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi , soal tragedi Bintaro kemarin, ya, dari televisi." Di kala penat, ayah Cikal, Raya, dan mendiang Galang Rambu Anarki ini juga memilih menonton televisi untuk mencari hiburan. "Biasanya acara talkshow ala Tukul di Bukan Empat Mata, Stand Up Comedy, Sentilan Sentilun, dongeng, dan lainnya," (Baca: Sekolah Tinggi Ilmu Korupsi ala Iwan Fals) ujarnya.
"Televisi itu tempat kita belajar menaruh kesepian dan harapan. Sebagai
penonton, kita dihargai dengan pilihan beragam acara untuk mengatasi
kesepian kita. Pilihannya terserah. Makanya, di televisi berlaku hukum
pindah chanel atau berganti saluran pada setiap acara."
Iwan, peraih penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia pada 2010, mengharapkan di masa mendatang, kehadiran televisi akan membuat peran yang lebih bagus lagi dari program atau acara yang disajikan. Ia juga mengingatkan para pemilik stasiun televisi supaya tidak menggunakan media ini untuk kepentingan tertentu. "Ada pemilik stasiun televisi A gunakan medianya untuk kepentingan atau kampanye, karena si pemilik ini ternyata juga punya ambisi untuk maju ke pencalonan presiden atau posisi lainnya," (baca : Tahun 2014 Masyarakat Indonesia Harus Cerdas) kata Iwan. (sumber:tempo.co | edited:admin)
Iwan, peraih penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia pada 2010, mengharapkan di masa mendatang, kehadiran televisi akan membuat peran yang lebih bagus lagi dari program atau acara yang disajikan. Ia juga mengingatkan para pemilik stasiun televisi supaya tidak menggunakan media ini untuk kepentingan tertentu. "Ada pemilik stasiun televisi A gunakan medianya untuk kepentingan atau kampanye, karena si pemilik ini ternyata juga punya ambisi untuk maju ke pencalonan presiden atau posisi lainnya," (baca : Tahun 2014 Masyarakat Indonesia Harus Cerdas) kata Iwan. (sumber:tempo.co | edited:admin)
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel
0 komentar:
Post a Comment
Blog ini - 1000% tidak ada hubungan apa-apa dengan pihak manapun.
Silahkan memberikan komentar dengan bijak.
Komentar yang mengandung RASISME/SARA akan Admin hapus tanpa persetujuan lebih dulu.
Mari kita jaga solidaritas dengan sesama fals mania.
Salam OI